Perbuatan yang paling utama dan paling Buruk


Dua hal yang tiada tandingan keutamaanya, yaitu iman kepada Allah dan memberikan manfaat bagi kaum muslimin, dan dua hal yang tidak ada tandingan keburukanya yaitu menyekutukan Allah ( Musyrik ) dan menyakiti kaum muslimin. ( Al – Hadist )


Beriman Kepada Allah
Beriman kepada Allah” adalah sebuah pernyataan yang sudah dapat dipastikan telah kita lafalkan. Kita juga mengetahui bahwa keimanan ini adalah keimanan yang pertama kali dituntut bagi seorang muslim pada rukun iman yang enam.
Hal ini sebagaimana jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjawab pertanyaan malaikat Jibril tentang apa itu iman, yaitu,
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman dengan takdir, yang baik dan yang buruk.” ( HR. Muslim )

Pribadi yang bermanfaat
Menjadi Pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, ةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Barang siapa yang memudah kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat”  (HR. Muslim).
agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita.
Dan hanya amalan yang diterima Allah Jalla fii ‘Ulaah yang akan memberikan manfaat kepada kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Musyrik
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. 

Firman Allah ;
 “Ingatlah Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya:’Hai anakku!janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’ “ (Qs Luqman:13)

Dengan demikian orang musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah.Jadi orang musyrik itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan), ucapan mahupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (orang musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda maupun manusia sebagai Tuhan

Menyakiti kaum Muslimin
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al Akzab:58)

“Hai orang-orang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yg diolok-olok) lebih baik daripada mereka (yg mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yg diolok-olok) lebih baik daripada wanita (yg mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al Hujurat: 11)

Makdsud “janganlah mencela dirimu sendiri” adalah mencela antara sesama mukmin karena orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
Panggilan yang buruk adalah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.
“Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.” (QS. Al Hujurat:12)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang ditinggalkan oleh orang-orang karena mereka khawatir terkena perilaku bejatnya.” (HR. Bukhari, Muslim, dari ‘Aisyah radhiallahu anha)

Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Setiap muslim itu haram atas muslim yang lain; darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR. Muslim dan Tirmiadzi, dari Abu Hurairah)

“Setiap muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dia tidak akan menzhaliminya, menghinakannay, dan tidak pula meremehkannya. Keburukan seseorang itu diukur dari sejauh mana dia meremehkan saudaranya.” (HR.Muslim dan lainnya, dari Abu Hurairah)

“Mencela seorang muslim itu perbuatan fasiq sedangkan memeranginya adalah perbuatan kufur.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, ada seorang wanita yg rajin shalat malam dan shiyam sunnah, tetapi tetangganya tersiksa karena lisannya.” maka belau Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Dia tidak memiliki kebaikkan sama sekali. Dia akan masuk neraka.” (HR. Hakim dan dia nyatakan sebagai hadits shahih)

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Ingatlah kebaikan-kebaikan orang-orang yang sudah mati diantara kalian. Jagalah diri kalian dari menyebut keburukan-keburukan mereka.” (HR. Hakim dan dia nyatakan sebagai hadits shahih)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Barangsiapa memanggil seseorang dengan panggilan kufur atau memanggilnya dengan mengucapkan,’Hai musuh Allah!’, padahal keadaan orang itu tidak demikian, maka panggilannya tadi akan kembali kepadanya.” (HR. Bukhari, Muslim, dari Abu Dzar)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Pada malam aku dimi’rajkan , aku melewati satu kaum yang memiliki kuku dari tembaga. Mereka mencakari wajah dan dada mereka. Aku pun bertanya, ‘Siapakah mereka itu, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Merekalah orang-orang yang memakan daging manusia dan menodai kehormatan mereka.’” (HR. Abu Dawud, dari Sahabat Anas)



Info layanan kami :
Di Doakan Secara Khusus   Klik Disini »  ·   Pengobatan Alternatif  Penyakit Medis & Non Medis    Klik Disini »  ·  Terapi Air  Hikmah   Klik   ·   Tasbih Laduni    Klik Disini »    ·  Menjadi Santri Online  Al-Hikmah Nur Imani   KlikDisini »   · Berkunjung ke Al-Hikmah Nur Imani  Untuk Konsultasi Langsung.  Klik    ·  Ruwat Rumah & Kendaraan   Klik    ·  Ruqiyah Jarak Jauh   Klik  ·  Membuka Aura Diri   Klik